Saturday, January 12, 2019

Memperkuat Laskar Perang-Sejarah Ki Barak Panji Sakti (Persiapan menggempur Blambangan)


Memperkuat Laskar Perang



          Kerajaan yang dipimpin Ki Gusti Ngurah Panji Sakti aman dan Sentosa. Maka timbul angan-angannya akan menguasai Blambangan di bumi Jawadwipa. Menurut waranugraha Ki Panji Landung kepadanya, Ki Gusti Ngurah Panji Sakti telah mempunyai pahlawan perang 800 orang pilihan yang memiliki kesaktian dan kebal senjata, lau dilipat dua menjadi 1.600 orang pilihan yang disebut “Taruna Goak”, yang menjadi pahlawan tempur dan 11.00 orang lascar rakyat yang juga telah terlatih dalam perang. Sekaliannya itu dikepalai oleh 20 orang, yang terutama 2 orang, ialah Ki Tamplang Sampun, Ki Gusti Made Batan, dan Ki Macan Gading.

               Pada suatu hari raja mengadakan pesta yang dihadiri oleh semua taruna gowakdan laskar rakyat. Ki Gusti Ngurah Panji Sakti mengajak taruna gowak bermain “Gowak-Gowakan” (main ular naga) dan masing-masing gagak boleh meminta sesuatu yang diingininya kepada raja, dan raja akan mengabulkannya. Kemudian Taruna Gowak itu berbaris, menjadi ular naga(gowak) dengan bersuara : gaaakkk…gaaakk…gakkk…”. Raja bertanya “Hai Gagak, apakah yang kamu minta?” Gowak menjawab : “gaakk…gaaakk…Aku minta Blambangan diserang. Supaya takluk dibawah perintahku, gaakk…gaakkk…harus bersiap sekarang, gaakk…gaakk…maka bersorak sorai segenap Truna Gowak dan rakyat gegap gempita sebagai persetujuan untuk menyerang Blambangan.

             Setelah selesai permainan itu, lalu Caturangga (angkatan bersenjata) Truna Gowak dan Laskar Rakyat menyiapkan perlengkapan perang, perbekalan termasuk pngangkutan terutam perahu-perahu. Kesibukan persiapan perang tersebut dilakukan siang maupun malam. Setelah semuanya telah siap siaga, kini hanya menunggu perintah dai raja. Sementara raja menunggu petunjuk dari sang pandita, untuk mencari hari dan  waktu yang diramalkanbaik untuk menyerang musuh.


Dikut dari buku Sejarah
Ki Barak Panji Sakti



Didampingi Purohita (Bagawanta) Penasihat Raja-Sejarah Ki Barak Panji Sakti (Asal mula Desa Sangket)

Didampingi Purohita (Bagawanta) Penasihat Raja




Kurang lebih sekitar tahun1489 M semasa Dalem Batur Enggong bertahta di sekitar tahun 1460-1550 M, Danghyang Niratha datang di Bali tahun 1489 M bersama dengan putra-putrinya dan mentap di Kemenuh daerah Blahbatuh. Seorang anaknya putri Swabhawa menetap di Empulaki, ia dikenal dengan sebuatan Bhatari Melanting, menjadi Ratuning Gamang (orang halus). Sedangkan berputra yang bergelar Dang Hyang Wiraghasandhi (Peranda Kemenuh), mentap di Kayu Putih daerah Den Bukit. Dang Hyang Wiraghasandhi amat bijaksan dan sakti, meiliki keris yang amat bertuah dan amat masyur yang disebut “Keris Pakarya Kayu Putih”.

Dang Hyang Wiraghasandhi diangkat oleh Ki Gusti Panji Sakti menjadi Purohita (Bagawanta), yaitu Pendeta Kerajaaan dan diberi tempat di Banjar Ambengan, serta diberi kekuasaan memerintah rakyat di sebelah barat Desa Kalibubuk, yang penduduknya berjumlah 3.000 jiwa dan Dang Hyang Wiraghasandhi bergelar Pedanda Sakti Ngurah.

Dang Hyang Wiragasandhi juga dibuatkan asrama di sebelah timur Sukasada, disebut Grya Romarsana. Setelah Pedanda Sakti Ngurah mangkat di Kayu Putih, digantikan oleh berputra menjadi Purohita Raja, dengan gelar yang sama, Pedanda Sakti Ngurah. Sebgamana ayhnya, ia juga dikenal menjadi pemimpin yang baik dan sakti, memiliki keris yang sangat bertuah yang disebut “Keris Pakarya Banjar”.
Pedanda Sakti Ngurah amat hormat dan setia kepada Ki Gusti Ngurah Panji. Mereka berdua memiliki sebuah “Perjanjian” untuk setia suka maupun duka, berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing. Perjanjian itu harus ditaati turun temurun. Sengketa (perjanjian) itu dilaksanakan di asrama Romarsana. Karena itulah Romarsan disebut “sangket”, sampai sekarang.


Ki Gusti Ngurah Panji memiliki putra dan istri Dewa Ayu Juruh, Namanya Ki GUsti Ngurah Panji Gede, putra kedua bernama Kigusti Ngurah Made, dan yang ketiga Ki Gusti Ngurah Panji Wala. Selain itu juga ada lagi berputra dari istri-istrinya yang lain.


Dikutip dari Buku Sejarah
Ki Barak Panji Sakti



Thursday, November 1, 2018

Kode Huruf Pada Prosesor Intel

Kode Huruf Pada Prosesor Intel


Intel sampai saat ini masih dikenal sebagai salah satu produsen mikroprosesor terbesar di dunia. Pasar dunia mikroprosesor saat ini sebagian besar masih dikuasai Intel dan saingan bebuyutannya, Advanced Micro Devices alias AMD.
Selama bertahun-tahun Intel terus mengembangkan dan mempercanggih teknologi mikroprosesor mereka. Pada tahun 2018 ini, prosesor Intel mulai memasarkan prosesor seri i (i3, i5, dan i7) ke- 9.
Kemudian, di masa prosesor Core, Intel menggunakan nama Dual Core, Core 2 Duo, sebelum akhirnya menggunakan huruf i seperti pada i3, i5, dan i7 saat ini.
Namun begitu, penamaan prosesor Intel kini bukan sekadar menggunakan nama “i sekian” atau “Core 2 Quad/Duo” tetapi disertai dengan kode angka tertentu di belakangnya.
Pada prosesor-prosesor Intel model lama, angka-angka ini adalah performance rating suatu prosesor. Semakin tinggi angka performance-nya semakin tinggi pula ekspektasi performanya.
          Konsep angka rating ini sebenarnya dimulai oleh AMD sejak 1996, namun belakangan Intel juga mengadopsi sistem ini sejak jajaran prosesor Intel Core dilepas ke pasar.
Kini, angka-angka di belakang prosesor Intel disebut dengan angka SKU atau Stock Keeping Unit.
Angka pertama dari deretan angka SKU biasanya menunjukkan angka generasi prosesor tersebut.

Pada contoh gambar di atas, ditampilkan identitas sebuah prosesor Intel i5 dengan kode 3550. Ini berarti prosesor Intel i5 tersebut adalah generasi ke 3 (angka 3 di deret paling awal SKU)
Di belakang deret angka indikator generasi dan angka SKU juga biasanya terdapat kode-kode huruf lagi.
Kode-kode huruf ini rupanya memiliki makna tersendiri pula. Kode-kode huruf tersebut adalah penanda kelas, jajaran, atau jenis peruntukan prosesor yang bersangkutan.
Yang dimaksud dengan kelas, jajaran, atau jenis peruntukan misalnya adanya prosesor desktop yang Berikut ini penjelasan tiap-tiap kode huruf tersebut.
C : Prosesor Desktop berbasis LGA1150 dengan chip grafis performa tinggi
E : Prosesor Desktop dual-core ber-TDP sama atau lebih dari 55W
H : Berchip grafis performa tinggi
K : Unlocked
M : Prosesor dirancang khusus untuk karakter komputasi mobile
Q : Quad Core
R : Prosesor berbasis BGA1364 (peruntukan komputasi mobile) dengan chip grafis performa tinggi
S : Dirancang untuk komputasi yang mengutamakan performa
T : Dirancang untuk komputasi yang mengutamakan kehematan energi
U : Ultra-low power
X : Extreme Edition
Y : Extremely Low Power
Beberapa prosesor Intel juga memiliki kode huruf ganda seperti berikut.
HQ : Quad core dengan grafis performa tinggi
MQ : Quad core untuk perangkat mobile
QX  : Quad core extreme edition
Lagipula, apalah artinya sebuah prosesor kencang dengan hardware pendukung yang setengah-setengah mendukung kecepatannya?
Perlu diingat pula bahwa harga piranti sistem komputer, semakin baik performanya, semakin tinggi kualitasnya, semakin mahal pula harganya.
Sistem dengan performa terbaik belum tentu memiliki nilai ekonomis yang baik juga.
Semoga artikel ini bermanfaat, Terimakasih :)

Wednesday, October 17, 2018

Cara konfigurasi IP ADDRESS pada Linux Debian


Cara konfigurasi IP ADDRESS pada Linux debian



        1. Setelah login dan masuk pada tampilan Debian berbasis CLI, kemudian masukkan sintak nano /etc/network/interfaces seperti gambar dibawah kemudian enter
      2. Lalu masukkan ip address, netmask, network dan broadcast nya

 3. Setelah semua sudah save dengan Ctrl+x laluY (yes)   


       
      4. Setelah itu EXIT dan save dengan menggunakan Ctrl+X lalu pilih yes dengan tekan Y pd keboard atau Ctrl+O lalu Ctrl+X setelah itu Enter. Setelah itu ketikkan service networking restart lalu enter,kemudian ketikan lagi ifconfig.
     

5.  Setelah itu akan muncul tampilan seperti di bawah
      

     6.  Konfigurasi sudah selesai, sekarang uabah ip address pada computer untuk ping, pertama buka network and internet setting setelah itu klik Change adapter options

       

      7. Akan mincul tampilan seprti dibawah, disable semua semua koneksi kecuali vm ware network          adapter

     8.  kemudian klik kanan VMware Network Adapter vmnet8, lalu pilih properties. Setting ip menjadi        satu network dengan ip di debian

      9. lalu buka CMD ping ip di debian, jika ping sudah mau akan terlihat tampilan seprti dibawah ini.
        





Tuesday, August 14, 2018

Ki Barak Panji Menjadi Raja



Ki Barak Panji Menjadi Raja




Setelah Ki Barak Panji berumur 20 tahun, ia semakin terkenal dan termasyur namany, ia juga dikenal ramah tamah, sopan, santunn, dan murah hati. Karena itu semua orang daerah Gendis hormat dan segan kepadanya. Semakin banyak orang yang menghambakan diri kepadanya hingga pada akhirnya oleh rakyat di angkat sebagai raja, bergelar “Ki Barak Gusti Ngurah Panji Sakti” atau “Ki Barak Panji Sakti.
Kemudian semua perhiasan Agung Gendis, melalui kemauan dan kesanggupan rakyat dipindahkan ke desa Panji oleh Ki Barak Gusti Ngurah Panji Sakti. Di sana lalu menciptakan bunyi-bunyian atau lat musik yang kemudian dinamai “Juruh Satuksd”, sebab  suaranya sangat merdu dan manis, laksana madu mengalir. Sepasang gong dinamai “Bentar Kedaton”, yang berarti membelah bumi suaranya. Kala (bende) dinamai Ki Gagakora, sebab suaranya sebagai suara gagak beribu-ribu. Kenuk atau kajarnya dinamai “Ki Tudung Musuh”, oleh karena suaranya yang menyebabkan getarnyamusuh. Dan terompongnya dinamai “Glagah Katunuan”, dan kendangnya (tabuh) dinamai “Gelap Kesanga”.
Demikianlah bunyi-bunyian Ki Gusti Ngurah Panji Sakti.

Tuesday, July 24, 2018

Masyurnya Ki Barak Panji Sakti



Masyurnya Ki Barak Panji Sakti



keris Ki Baru Senabg disakralkan di Singaraja


Selang beberapa lamanya, tiba-tiba ada sebuah kapal karam di pantai penimbangann (Pura Segara Panji). Kapal itu kepunyaan Ki Mpu Awang, lalu ia minta pertolongan kepada Ki Bandesa Gendis untuk menarik kapalny, dengan perjajian akan di beri hadiah isi kapal itu semua. Kapal itu banyak memuat barang-barang berharga seperti sandang, barang pecah beah dan barang mulia lainnya.
Ki Bendesa lalu mengarahkan orang-orangny, lengkap dengan alat-alat penarik, tetapi sedikitpun tiada teranjak kapal itu, sehingga mereka jadi putus asa. Berita tentang kapal besar itu terdengar oleh Ki Gusti Panji Sakti, ia lalu pergi ke pantai disertai oleh Ki Dumpiung dan Ki Dosot. Didaptnya Mpu Awang sedang gundah dan masih berkaul, barang siapa yang dapat menolongnya akan diberi hadiah sesi kapal itu semua.
Oleh karena itu Ki Gusti Panji sanggup akan menolongnya lalu segera  mendekati kapal itu, dengan menghunus kerisnya. Tiba-tiba didengarrnya kata “Ayua Semang”, jangan ragu-ragu. Hal menambah semangat Ki Gusti Panji Sakti dan percaya dengan kebesaran dan Maha MurahNya Hyang Widhi. Setelah itu Ki Gusti Panji mendorong kapal itu.
Perlahan-lahan kapal bergerak dan terlepas dari sangkutannya, lalu teranjak ketengah laut dengan selamat. Segenap awak kapal itu bersorak gembira terutama Mpu Awang yang bersuka cita dan heran dengan kesaktian Ki Gusti Panji. Kemudian kapal itu dapat kembali berlayar. Mpu Awang pun menepati janji, sekalian barang-barang di kapal itu di serahkan kepada Ki Gusti Panji. Sejak itu bertambahlah kepercayaan Ki Gusti Panji dengan kesaktian keris pusaka keris itu, lalu dinamai Ki Tarsemang yang artinya tidak ragu-ragu. Sejak itu Ki Gusti Panji mendi kaya raya, tiada kurang harta benda.

Tunggu lagi kisah selanjutnya...

Saturday, July 21, 2018

Kisah Ki Pungakan Gendis



Kisah Ki Pungakan Gendis


Desa Panji diperintah oleh pungakan gendis,dengan purinya yang berbeda di Desa Gendis. Rakyat yang dipimpinnya semua hormat dan takut kepadanya. Hari-harinya ia selalu bersuka ria saja. Pada suatu hari pungakan gandis pergi menyabung ayam di suatu desa, mengendarai kuda gendis rateng(nasak sawo), bulunya sebagai gula masak, diapit dan diiringi oleh hamba sahayany, memakai paying kebesaran, berjalan menuju ke utara. Kebetulan pada waktu Ki Barak Panji sedang jalan-jalan bersama kedua sahayanya, kerisnya tidak pernah lepas untuk menggali ketela dan jengkrik. Tiba-tiba terdengar olehny suara tanpa diketahui sumbernya: “Hai, Barak Panji janganlah buyut (cicit) marah kepadaku, bukanlah pekerjaanku dipakai untuk menggali ketela/ubi dan jengkrik, janganlah buyut semang-semang (ragu-ragu), oleh karena pasupati astra (senjata pencabut segal jiwa mahkluk) pada ujungku (ujung keris), yang akan menyebabkan ki buyut ku berkuasa besar di bumi dan akan di cintai oleh rakyat. Lihatlah dan ujilah kesaktian (tuah) ku, tunggulah buyut ku sebentar. Akan segera tiba musuhmu yang bernama Pungakan Gendis, yang berkuasa di Gendis yang patut buyut ku bunuh, janganlah semang-semang, cobakanlah aku kepadanya!, sedikit kena dia tewas,” demikianlah suara itu terdengar oleh mereka.
            Setelah habis sabungan, pulanglah pungakan gendis diiringi oleh sahayanya. Ketika Ki Gusti Panji Sakti di pinggir jalan di balik pohon. Setelah Pungskan Gendis dekat dari tempat persembunyian Ki Barak Panji Sakti, dengan serta merta di torehkan keris itu ke tubuh pungakan gendis, lalu dia menyelinap pergi. Seketika itu juga Pungakan Gendis tewas dengan tubuh kaku, tetapi ttidak seorang pun tahu jika Pungakan Gendis telah mati. Setelah sampai di Purinya,Pungakan Gendis tetap di punggung kuda tidak bergerak. Ketika itu barulah diketahui, Pungakan Gendis telah mangkat. Sekalian kerabat menangis dan tiada mengetahui sebab kematianya. Pungakan Gendis meninggalkan dua orang anak, yang sulung bernama I Dewa Ayu Juruh, dan adiknya lakik-laki yang masih kanak-kanak, yang kelak patut  menggantikan ayahnya.
Oleh karena itu untuk sementara pemerintahan diwakili oleh Ki Bandesa Gendis, selaku pejabat sementara.